Monday, 1 July 2013

etika, moral, dan susila




ETIKA, MORAL, DAN SUSILA
By: Gatot Wahyudi



BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
Pada makalah ini kami akan mencoba menguraikan masalah etika, moral, dan susila. Hal ini penting dilakukan karena hingga saat ini  masih ada kesan seolah - olah istilah akhlak sama dengan etika, moral, dan susila. Manusia sebagai makhluk sosial juga tidak bisa terlepas pada hal ini. Kehidupan manusia yang sangat kompleks dan sering berbaur dengan manusia lainnya mempengaruhi sikap etika, moral, dan susila dalam hal ini adalah tingkah laku manusia. Selain itu pada makalah ini perlu juga dilihat secara jelas hubungan antara etika, moral, dan susila.  Ketiga hal tersebut sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia, tanpa ketiga hal tersebut manusia akan menjadi manusia yang bobrok dan tidak mengetahui jati diri.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari etika ?
2.      Apa pengertian dari moral?
3.      Apa pengertian dari susila?
4.      Apa hubungan antara etika, moral, dan susila?

C.   Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dan hubungan antara etika, moral, dan susila.
BAB II
PEMBAHASAN



A.   Pengertian Etika.

Dari istilah etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos”  yang berarti adat istiadat (kebiasaan), kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas moral.[1] Dari pengertian kebahasaan ini berarti bahwa etika berhubungan dengan upaya mementukan tingkah laku manusia.
Dari kamus pendidikan umum, etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan tentang keluhuran budi.
Sedang menurut istilah menurut Ahmad Amin  adalah ilmu yang menjelaskan baik buruk dan menerangkan apa yang seharusnyadilakukan manusia, menyatakan tujuan yang harus ditinjau oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Sedang Menurut Soegarda Poerbakawatja,  etika adalah filsafat nilai pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari  soal kebaikan  dan keburukan di dalam  hidup manusia semuanya, terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya dengan baik.[2]
Konsep etika bersifat manusiawi karena didasarkan pada pemikiran manusiadan diarahkan pada perbuatan manusia. Dengan kata lain etika adalah aturan yang dihasilkan oleh akal manusia.
Dari  beberapan difenisi tersebut perlu diketahui bahwa etika berhubungan dengan empat hal :
1.      Dilihat dari segi obyek pembahasan.
Etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Membahas tentang baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia.
2.      Dilihat dari sumbernya.
Etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat.
3.      Dilihat dari segi fungsinya.
Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukanoleh manusia, yaitu apakah perbuatan itu akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat,hina, dan sebagainya.
4.      Dilihat dari segi sifatnya.
Etika dapat bersifat relative yakni dapat berubah-ubahsesuai dengan tuntutan zaman.[3]
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Atau dengan kata lain etika adalah pola tingkah laku yan dihasilkan oleh akal manusia yang menentukan baik dan buruk.

B.   Pengertian Moral.

Perkataan Moral berasal dari bahasa latin “Mores” kata jama’  dari mos yang berarti adat kebasaan. Dalam kamus besar Bahasa indonesia moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Menurut E. Sumaryono, moralitas adalah kualitas yang terkandung dalam perbuatan manusia, yang dengannya, kita dapat menilai perbuatan itu benar atau salah, baik atau jahat.[4]
Dari segi istilah, moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, kehendak, pendapat, atau perbuatan  yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.[5]
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai atau ketentuan baik atau buruk, benar  atau salah. Acuan moral adalah sistem nilai yang hidup dan diberlakukan dalam masyarakat. Misalnya : jika ada orang dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.

C.    Pengertian Susila

Susila atau kesusilaan berasal dari kata dari bahasa sansekerta, yaitu su dan sila. Su itu berarti baik, bagus dan sila berarti  dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma.
Kata susila selanjutnya digunakan  untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik. Selanjutnya kata susila dapat berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya. Dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Dengan demikian kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan, dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Kesusilaan menggambarkandimana orang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik.[6]

D.   Hubungan Antara Etika, Moral, dan Susila

Ada beberapa persamaan antara Etika, Moral, dan Susila, yaitu sebagai berikut:
1.      Etika, Moral, dan Susila mengacu pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
2.      Etika, Moral, dan Susila merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi kualitas etika, moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang, semakin tinggi pula kualitas kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
3.      Etika, moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.[7]
4.      Dilihat dari fungsi dan perannya, dapat dikatakan bahwa etika, moral, dan susila itu sama, yaitu untuk menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya.
Selain persamaan tersebut, ada pula perbedaan antara etika, moral dan susila yang menjadi ciri khas masing- masing. Berikut ini adalah perbedan-perbedaan antara etika, moral, dan susila:
1.      Perbedaan dalam sumber yang menjadi patokan untuk menentukan baik dan buruk.
-          Etika: Penilaian baik dan buruk berdasarkan pendapat akal pikiran.
-          Moral: penilaian baik dan buruk berdasarkan norma atau adat kebiasaan.
-          Susila : bersumber pada nilai-nilai yang berkembang dan dipandang baik oleh masyarakat
2.      Perbedaan dalam sifat pemikiran dan kawasan pembahasan.
Etika lebih banyak bersifat teoristis, maka pada moral dan susila lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum sedang moral dan susila bersifat lokal atau individual. Etika menjelaskan baik dan buruk sedang moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.[8]











BAB III
KESIMPULAN


Etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Atau dengan kata lain etika adalah pola tingkah laku yan dihasilkan oleh akal manusia yang menentukan baik dan buruk.
Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai atau ketentuan baik atau buruk, benar  atau salah. Acuan moral adalah sistem nilai yang hidup dan diberlakukan dalam masyarakat. Misalnya : jika ada orang dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.
Sedangkan kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan, dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Ada beberapa persamaan antara Etika, Moral, dan Susila, yaitu sebagai berikut:
Etika, Moral, dan Susila mengacu pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Etika, Moral, dan Susila merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Etika, moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap.
Adapun perbedaannya adalah perbedaan dalam sumber yang menjadi patokan untuk menentukan baik dan buruk serta perbedaan dalam sifat pemikiran dan kawasan pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA


Anwar, M.Ag., Prof. Dr. Rosihan, Akhlak Tasawuf, Bandung : CV Pustaka Setia, 2010.
Nata, M.A.,  Prof. Dr .H. Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011.



[1] Prof. Dr. Abuddin Nata, M.A., Akhlak Tasawuf, Jakarta:PT Raja Grafindo, 2011, hlm. 89
[2] Ibid., hlm.90
[3] Op.cit., hlm. 91
[4] Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., Akhlak Tasawuf, Bandung:CV Pustaka Setia,2010, hlm. 17
[5] Ibid., hlm 18
[6] Prof.Dr.H Abuddin Nata, M.A., op.cit., hlm 96
[7] Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., op.cit., hlm 19
[8] Ibid.

No comments:

Post a Comment