MAKALAH
PENTINGNYA MENGHORMATI ORANG TUA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Hadits Tarbawy
Di Susun Oleh :
GATOT WAHYUDI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Orang Tua kita adalah orang yang
paling berjasa dalam kehidupan kita, beliau telah mengasuh kita dari semasa
kita masih dalam alam kandungan sampai dewasa ini. Dalam islam pun Allah SWT
telah memerintahkan kita dan Nabi Muhammad pun juga telah mengajarkan kita agar
senantiasa mengabdi, berbakti kepada kedua orang tua yang telah berjuang agar
kita bahagia. Atas dasar itulah dan pentingnya seorang anak berkewajiban
menghormati orang tua, makalah ini kami sajikan agar kita selalu ingat perintah
Allah SWT dan Ancaman yang diberikan apabila kita durhaka kepada kedua orang
tua kita.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
saja kewajiban anak terhadap orang tuanya?
2.
Apa
kedudukan berbakti pada orang tua menurut AL-Qur’an dan Hadits?
C.
Tujuan
Penulisan
Mengetahui kewajiban anak terhadap
orang tuanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kewajiban Anak terhadap Orang Tua
عَنْ
عَبْدِ اللهِ ابْنِ عَمْرِ وَبْنِ العَاصِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قال: رِضَااللهُ فِى رِضَا الْوَالِدِيْنِ،
وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ ( رواه البيهقي)
Artinya : Dari
Abdillah bin Amr bin Ash RA dari Nabi SAW beliau bersabda: keridhaan Allah itu didasarkan atas
keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah itu didasarkan atas kemurkaan
orang tua. (HR.Baihaqi)[1]
Hadits ini
memberi petunjuk kepada kita tentang pentingnya berbakti kepada orang tua.
Sebagai anak yang Sholeh di samping berbakti kepada Allah, kita juga harus
berbakti kepada orang tua.
Orang tualah
yang sejak kecil, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita,
memelihara, dan mendidik kita. Berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah
oleh karena itu berbakti kepada orang tua berarti berbakti kepada Allah, dan
durhaka kepada orang tua berarti durhaka kepada Allah SWT.
Dalam Hadits lain kewajiban menghormati
orang tua adalah
وَ
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إلَى رَسُولِ الله
صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَم فَقَال : " يَارَسُولَ اللهُ، مَنْ أَحَقُّ
النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِى ؟ قَالَ: ’’ أُمُّكَ’’ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ’’
أُمُكَ’’ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ؟ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ’’ أَبُوكَ
’’ ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )
وَفِى
رِوَايَةٍ : يَارَسُولَ اللهِ ، مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ الصُّحْبَةِ؟ قَالَ:
أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أبَاكَ ثُمَّ أَذْنَاكَ ثُمَّ أَذْنَاكَ
Artinya : Dan
dari Abu Hurairah RA. Berkata, seorang laki-laki datang menemui Nabi SAW
dan bertanya, “ Yaa Rosulallah, siapakah orang yang lebih berhak
kuperlakukan dengan baik?” Rosulallah SAW menjawab : “ Ibumu”. Dia bertanya,
Lalu siapa?. Rasulallah menjawab: “ Ibumu”. Dia
bertanya, Lalu siapa?. Rasulallah menjawab: “ Ibumu”. Dia bertanya, Lalu
siapa?. Rasulallah menjawab: “ Ayahmu”. ( Muttafaq ‘Alaih ) Di dalam riwayat
lain disebutkan, “Ya Rosulullah, siapakah orang yang lebih berhak kuperlakukan
dengan baik?” Rosulullah SAW menjawab, “Ibumu, lalu Ibumu, lalu Ayahmu, lalu
orang yang lebih dekat, dan yang lebih dekat.[2]
Dari hadist ini
kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa posisi Ibu lebih tinggi dari pada ayah,
karena ibulah yang mengandung kita selama 9 bulan lamanya, tanpa ada sekalipun
mengeluh dan ibu pulalah yang melahirkan kita ke dunia. Rosulullah menegaskan
berkali-berkali dalam hadist di atas untuk memperlakukan Ibu dengan
sebaik-baiknya.
Jika kita
berbakti kepada orang tua, tentu orang tua kita akan senang, bahagia dan
meridhai apa yang kita lakukan. Tetapi jika kita durhaka, tentu kedua orang tua
kita akan murka dan sakit hatinya.
Kedudukan menghormati orang tua
1.
Perintah
Ihsan kepada Ibu Bapak diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung
sesudah beribadah hanya kepada-Nya semata-mata atau sesudah larangan
mempersukutukan Allah.
(#rßç6ôã$#ur ©!$# wur (#qä.Îô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur Ï 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷r& 3 ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä `tB tb%2 Zw$tFøèC #·qãsù
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri. ( QS. An-Nisa’ :34)
2.
Allah
SWT mewasiatkan untuk berbuat baik kepada Ibu bapak
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ $YZó¡ãm ( bÎ)ur #yyg»y_ x8Îô³çFÏ9 Î1 $tB }§øs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïã xsù !$yJßg÷èÏÜè? 4 ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB /ä3ã¤Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès?
Artinya: Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua
orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 8 )
3.
Rasulullah
SAW meletakkan menghormati orang tua sebagai amalan terbaik nomor dua setelah
sholat.
عَنْ
أبِي عَبْدُ الرَّحمٰنِ عَبْدُ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضى الله عنه قال: سَأَلْتُ
النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم : أَيُّ الْعَمَلِ اَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَ ؟
قال : " اَلصَلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا " قُلْتُ : ثُمَّ اَيٌّ ؟ :
بِرُّالْوَالِدَيْنِ ، قُلْتُ : ثُمَّ
أيٌّ ؟ قَالَ :الْجِهَادُ فَى سَبِيْلِ اللهِ ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )
Artinya:
Dari Abu Abdir Rahman, Abdullah bin Mas’ud RA., Berkata, Aku bertanya kepada
Rosulullah SAW., Amal apa yang paling dicintai Allah SWT?. Rosulullah menjawab,
“Sholat pada waktunya”. Aku bertanya, Lalu?. Rasulullah menjawab, “ berbakti
pada kedua orang tua” Aku Bertanya, Lalu?. Rasulullah Menjawab, “ Jihad di
jalan Allah” ( Muttafaq ‘alaih)[3]
Demikian
Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang amat istimewa
sehingga berbuat baik pada orang tua menempati posisi yang mulia.[4]
Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa sabda nabi :
عَنْ اَنَسٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَلَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
اَلْجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَامِ الْاُمَّهَاتِ. ( رواه الخطيب )
Artinya:
Dari Anas RA berkata, Nabi SAW bersabda: Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
(HR.Khotib)[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Orang Tua kita
adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, beliau telah mengasuh
kita dari semasa kita masih dalam alam kandungan sampai dewasa ini. Orang
tualah yang sejak kecil, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkan
kita, memelihara, dan mendidik kita. Berbakti kepada orang tua adalah perintah
Allah oleh karena itu berbakti kepada orang tua berarti berbakti kepada Allah,
dan durhaka kepada orang tua berarti durhaka kepada Allah SWT.
Kedudukan menghormati orang tua :
1.
Perintah
Ihsan kepada Ibu Bapak diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung
sesudah beribadah hanya kepada-Nya semata-mata atau sesudah larangan
mempersukutukan Allah
2.
Allah
SWT mewasiatkan untuk berbuat baik kepada Ibu bapak
3.
Rasulullah
SAW meletakkan menghormati orang tua sebagai amalan terbaik nomor dua setelah
sholat.
Demikian Allah
dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang amat istimewa sehingga
berbuat baik pada orang tua menempati posisi yang mulia.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Khin. Mustofa dkk, syarah dan
terjemah riyadhus sholihin jilid 1, Al-I’thisom Jakarta 2005
Sarpani, Mpd dkk, Al-qur’an
Hadist madin 2, Friska Agung Insani
Jakarta 2005
Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlaq, LPPI
yogyakarta, 2012
[1]
Sarpani Dkk, Al-Qur’an dan Hadit, Friska Agung Insani, Jakarta, 2005 hlm.24
[2]
Mustofa Said Al-Khin dkk, Syarah & Terjemah Riyadhus Sholihin Imam Nawawi,
hlm: 378.
[3]
Mustofa Said Al-Khin dkk, op.cit
[4]
Yunahar Ilyas, kuliah Akhlak, yogyakarta, LPPI, 2012,hlm.148-150
[5]
Sarpani dkk, Al-Qur-an dan Hadits, op.cit
No comments:
Post a Comment