Friday, 29 November 2013

PENTINGNYA MENGHORMATI ORANG TUA


MAKALAH
PENTINGNYA MENGHORMATI ORANG TUA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Hadits Tarbawy
Di Susun Oleh :
 GATOT WAHYUDI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YOGYAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Orang Tua kita adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, beliau telah mengasuh kita dari semasa kita masih dalam alam kandungan sampai dewasa ini. Dalam islam pun Allah SWT telah memerintahkan kita dan Nabi Muhammad pun juga telah mengajarkan kita agar senantiasa mengabdi, berbakti kepada kedua orang tua yang telah berjuang agar kita bahagia. Atas dasar itulah dan pentingnya seorang anak berkewajiban menghormati orang tua, makalah ini kami sajikan agar kita selalu ingat perintah Allah SWT dan Ancaman yang diberikan apabila kita durhaka kepada kedua orang tua kita.

B.   Rumusan Masalah
1.   Apa saja kewajiban anak terhadap orang tuanya?
2.   Apa kedudukan berbakti pada orang tua menurut AL-Qur’an dan Hadits?

C.   Tujuan Penulisan
Mengetahui kewajiban anak terhadap orang tuanya.





BAB II
PEMBAHASAN

Kewajiban Anak terhadap Orang Tua
عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عَمْرِ وَبْنِ العَاصِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قال: رِضَااللهُ فِى رِضَا الْوَالِدِيْنِ، وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ ( رواه البيهقي)
Artinya : Dari Abdillah bin Amr bin Ash RA dari Nabi SAW beliau bersabda:    keridhaan Allah itu didasarkan atas keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah itu didasarkan atas kemurkaan orang tua. (HR.Baihaqi)[1]
Hadits ini memberi petunjuk kepada kita tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Sebagai anak yang Sholeh di samping berbakti kepada Allah, kita juga harus berbakti kepada orang tua.
Orang tualah yang sejak kecil, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita, memelihara, dan mendidik kita. Berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah oleh karena itu berbakti kepada orang tua berarti berbakti kepada Allah, dan durhaka kepada orang tua berarti durhaka kepada Allah SWT.
Dalam Hadits lain kewajiban menghormati orang tua adalah
وَ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إلَى رَسُولِ الله صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَم فَقَال : " يَارَسُولَ اللهُ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِى ؟ قَالَ: ’’ أُمُّكَ’’ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ’’ أُمُكَ’’ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ؟ قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ’’ أَبُوكَ ’’ ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )
وَفِى رِوَايَةٍ : يَارَسُولَ اللهِ ، مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ الصُّحْبَةِ؟ قَالَ: أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أبَاكَ ثُمَّ أَذْنَاكَ ثُمَّ أَذْنَاكَ
Artinya : Dan dari Abu Hurairah RA. Berkata, seorang laki-laki datang menemui Nabi SAW dan bertanya, “ Yaa Rosulallah, siapakah orang yang lebih berhak kuperlakukan dengan baik?” Rosulallah SAW menjawab : “ Ibumu”. Dia bertanya, Lalu siapa?. Rasulallah menjawab: “ Ibumu”.  Dia bertanya, Lalu siapa?. Rasulallah menjawab: “ Ibumu”. Dia bertanya, Lalu siapa?. Rasulallah menjawab: “ Ayahmu”. ( Muttafaq ‘Alaih ) Di dalam riwayat lain disebutkan, “Ya Rosulullah, siapakah orang yang lebih berhak kuperlakukan dengan baik?” Rosulullah SAW menjawab, “Ibumu, lalu Ibumu, lalu Ayahmu, lalu orang yang lebih dekat, dan yang lebih dekat.[2]
Dari hadist ini kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa posisi Ibu lebih tinggi dari pada ayah, karena ibulah yang mengandung kita selama 9 bulan lamanya, tanpa ada sekalipun mengeluh dan ibu pulalah yang melahirkan kita ke dunia. Rosulullah menegaskan berkali-berkali dalam hadist di atas untuk memperlakukan Ibu dengan sebaik-baiknya.
Jika kita berbakti kepada orang tua, tentu orang tua kita akan senang, bahagia dan meridhai apa yang kita lakukan. Tetapi jika kita durhaka, tentu kedua orang tua kita akan murka dan sakit hatinya.  

Kedudukan menghormati orang tua
1.      Perintah Ihsan kepada Ibu Bapak diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung sesudah beribadah hanya kepada-Nya semata-mata atau sesudah larangan mempersukutukan Allah.
 (#rßç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·qãsù     
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. ( QS. An-Nisa’ :34)

2.      Allah SWT mewasiatkan untuk berbuat baik kepada Ibu bapak
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ $YZó¡ãm ( bÎ)ur š#yyg»y_ x8ÎŽô³çFÏ9 Î1 $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïã Ÿxsù !$yJßg÷èÏÜè? 4 ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB /ä3ã¤Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès?
Artinya: Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 8 )

3.      Rasulullah SAW meletakkan menghormati orang tua sebagai amalan terbaik nomor dua setelah sholat.
عَنْ أبِي عَبْدُ الرَّحمٰنِ عَبْدُ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضى الله عنه قال: سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم : أَيُّ الْعَمَلِ اَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَ ؟ قال : " اَلصَلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا " قُلْتُ : ثُمَّ اَيٌّ ؟ : بِرُّالْوَالِدَيْنِ ، قُلْتُ : ثُمَّ  أيٌّ ؟ قَالَ :الْجِهَادُ فَى سَبِيْلِ اللهِ ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )
Artinya: Dari Abu Abdir Rahman, Abdullah bin Mas’ud RA., Berkata, Aku bertanya kepada Rosulullah SAW., Amal apa yang paling dicintai Allah SWT?. Rosulullah menjawab, “Sholat pada waktunya”. Aku bertanya, Lalu?. Rasulullah menjawab, “ berbakti pada kedua orang tua” Aku Bertanya, Lalu?. Rasulullah Menjawab, “ Jihad di jalan Allah” ( Muttafaq ‘alaih)[3]
Demikian Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang amat istimewa sehingga berbuat baik pada orang tua menempati posisi yang mulia.[4] Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa sabda nabi :
عَنْ اَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَلَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْجَنَّةُ تَحْتَ اَقْدَامِ الْاُمَّهَاتِ. ( رواه الخطيب )
Artinya: Dari Anas RA berkata, Nabi SAW bersabda: Surga itu di bawah telapak kaki ibu. (HR.Khotib)[5]




















BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Orang Tua kita adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, beliau telah mengasuh kita dari semasa kita masih dalam alam kandungan sampai dewasa ini. Orang tualah yang sejak kecil, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita, memelihara, dan mendidik kita. Berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah oleh karena itu berbakti kepada orang tua berarti berbakti kepada Allah, dan durhaka kepada orang tua berarti durhaka kepada Allah SWT.
Kedudukan menghormati orang tua :
1.      Perintah Ihsan kepada Ibu Bapak diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung sesudah beribadah hanya kepada-Nya semata-mata atau sesudah larangan mempersukutukan Allah
2.      Allah SWT mewasiatkan untuk berbuat baik kepada Ibu bapak
3.      Rasulullah SAW meletakkan menghormati orang tua sebagai amalan terbaik nomor dua setelah sholat.
Demikian Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang amat istimewa sehingga berbuat baik pada orang tua menempati posisi yang mulia.





DAFTAR PUSTAKA

Al-Khin. Mustofa dkk, syarah dan terjemah riyadhus sholihin jilid 1, Al-I’thisom Jakarta 2005
Sarpani, Mpd dkk, Al-qur’an Hadist  madin 2, Friska Agung Insani Jakarta 2005
Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlaq, LPPI yogyakarta, 2012











[1] Sarpani Dkk, Al-Qur’an dan Hadit, Friska Agung Insani, Jakarta, 2005 hlm.24
[2] Mustofa Said Al-Khin dkk, Syarah & Terjemah Riyadhus Sholihin Imam Nawawi, hlm: 378.
[3] Mustofa Said Al-Khin dkk, op.cit
[4] Yunahar Ilyas, kuliah Akhlak, yogyakarta, LPPI, 2012,hlm.148-150
[5] Sarpani dkk, Al-Qur-an dan Hadits, op.cit


No comments:

Post a Comment