Monday, 24 November 2014

Sistem Gerak Manusia

A. KELAINAN / PENYAKIT PADA SISTEM GERAK MANUSIA
Gangguan pada sistem gerak sering dialami oleh tulang, persendian, dan otot dalam melaksanakan tugasnya. Gangguan ini dapat terjadi, karena tulang dan otot di dalam tubuh sering menanggung beban terlalu berat, maupun karena pengaruh hormon, vitamin, infeksi kuman penyakit, dan lain-lain.
Gangguan tulang



a. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis bisa disebabkan karena kelainan fungsi
vitamin atau hormon. Contoh gangguan fisiologis ialah rakhitis,
mikrosefalus, hidrosefalus, akromegali, dan osteoporosis.
(1) Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
(2) Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil.
(3) Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
(4) Akromegali ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat lokal.
(5) Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon.
 gambar osteoporosis (kanan)
b. Gangguan fisik
Gangguan secara fisik sering menyebabkan kerusakan tulang. Kerusakan tulang ini, contohnya adalah fraktura atau retak tulang. Retak tulang dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
(1) fraktura, apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka.
(2) Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.
(3) Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar dari otot.
c. Gangguan pada tulang belakang
Kedudukan tulang belakang dapat berubah atau bergeser dari kedudukan normalnya. Kelainan kedudukan tulang belakang ini ada beberapa macam, yaitu
(1) Lordosis, jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang.
(2) Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi            
bungkuk.
(3) Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.
2. Gangguan Persendian
Gangguan persendian dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab sehingga terjadi gangguan gerak. Gangguan persendian ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) dislokasi, pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen,
2) ankilosis, persendian yang tidak dapat digerakkan; dan
3) artritis, peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan.
Arthritis dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
(a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
(b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
(c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
3. Gangguan Otot
Otot berperan dalam gerakan sebagai alat gerak aktif. Jika otot mengalami gangguan, maka sistem gerak juga menjadi terhambat. Beberapa macam gangguan otot di antaranya adalah:
a. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
b. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.
c. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot mengalami kelumpuhan.
d. Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
e. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.
f. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.
B. TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
Artroskopi
Penggunaan peralatan artroskopi terutama sekali untuk pasien cedera. Artroskopi dirintis di awal 1950′-an oleh dr. Masaki Watanabe dariJepang untuk melakukan bedah dan rekonstruksi kartilago invasif minimal dari ligamentum yang robek. Artroskopi membantu pasien sembuh dari pembedahan dalam hitungan hari, daripada minggu ataupun bulan dalam bedah biasa dan ‘terbuka’. Artroskopi lutut adalah salah satu operasi yang paling umum dilakukan oleh dokter bedah ortopedi sekarang dan sering digabungkan dengan menisektomi atau kondroplasti—yang merupakan pemindahan dari tulang rawan yang robek
Viscosupplementasi Viscosupplementasi adalah pilihan baru yang ada bagi pasien dengan gejala lutut osteoarthritis, yang melibatkan rentetan injeksi intra-artionlar asam hyaluronic. Sementara, pasien yang tidak menyukai pengobatan tradisional sebaiknya mencoba perawatan ini. Suplemen Hyalgan disuntikkan secara langsung ke dalam sendi lutut untuk memperbaiki gizi dan pelumasan. Pada kebanyakan kasus, pasien menemukan kenyamanan dalam berjalan setelah injeksi. Tetapi, penting untuk memperhatikan bahwa Viscosupplementasi ini biasanya dilakukan jika semua jenis pengobatan lain telah dilakukan namun gagal untuk mengurangi rasa sakit.
Kemoterapi :biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel. Efek samping termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut, infeksi, dan kelelahan.o Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain.o Pembedahano Amputasio Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena. Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua: 1. Limb salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung dengan bekas kaki pasien lain yang baru saja meninggal dunia atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini dimatikan dulu dengan radiasi kemudian dipasang lagi. 2. Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi. (Errol, 2005: 29). Sekarang sebelum dilakukan pembedahan, diberikan kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil. Kemoterapi juga penting karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai menyebar. Kemoterapi yang sekarang dianut adalah neo ajuvant therapy, pada metode ini diberikan terlebih dahulu 3 siklus kemoterapi pra operasi dan kemudian diberikan lagi kemoterapi pasca bedah 3 siklus. Kemoterapi yang biasa diberikan adalah metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin, Doxorubicin (adriamisin), Cisplatin, Cyclophosphamide (sitoksan), dan Bleomycin Penggantian sendi Untuk mengatasi penyakit degenarit tulang( sendi- sendi yang telah rusak dan menimbulkan rasa sakit) yakni dengan metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan bahan logam. Bonngol sendi diganti dengan logam campuran(missal, campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkok polietilena,( misal plastik ) yang kerapatannya tinggi. Kemudian kedua sisi direkatkan dengan senyawa metil metrakilat berpori ynag memungkinkan fisiologi tulang tetap normal. Dapat juga dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam.Boggol sendi diganti dengan logam campuran(misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena(missal plastic) yang kerapatannya tinggi.Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
Penanggulangan kaki O Yaitu dengan pemakaian sepatu khusus untuk menormalkan kembali dan sepatu tersebut harus selalu dipakai.
Penaggulangan Skoliosis Kongenitalis Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi baru lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan tulang belakang atau peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan dengan memasang penyangga (brace)sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan rapuhnyaatau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bias terjadi karma kecelakaan, terjatuh ataupunterkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya tulang-tulang manusia.Patah tulang dapat disembuhkan dengan beberapa cara, antara lain : Pembidaian :yaitu berupa banda-benda keras yang ditempatkan didaerah sekelliling tulang yang pata 2. Pemasangan : yaitu berupa bahan kapur yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah. 3. Pembedahan internal : yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah. 4. Penarikan (traksi) : yaitu menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.
Penyembuhan Kanker Tulang Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang. Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu tumor tulang. Tumor-tumor tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan remaja- remaja dan lebih kurang umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua. Kanker yang melibatkan tulang pada dewasa-dewasa yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran metastasis dari tumor yang lain. Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang yang paling umum termasuk osteosarcoma, Ewing’s sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma. Penyembuhan kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain seperti, kemoterapi dan radioterapi juga efektif.3.
Transplantasi Sumsum Tulang
Sumsum merah dapat ditransplantasikan dari satu orang ke orang lainnya. Diperlukan suatu teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya, karena sumsum sangat lunak. contohnya yakni, tulang janin usia 4 bulan yabgmasih berada dalam kandungan. Sumsum merah ayahnya disuntikkan melalui perut ibunya. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak.
Hypophosphatemic Rickets Hypophosphatemic rickets (dahulu dikenal vitamin D-resintan rickets) adalah gangguan dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah bengkok karena darah mengandung kadar posfat rendah. Pengobatan: Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal. Efek ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. Pada beberapa orang dewasa, Hypophosphatemic ricketsdihasilkan dari perbaikan kanker secara dramatik setelah kanker diangkat.
Osteoporosis Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menupause (mati haid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.

C. GAYA HIDUP SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM GERAK
a.    Olahraga
Berolahraga teratur akan mengurangi risiko terkena penyakit tulang. Olahraga dibutuhkan agar tulang tidak keropos. Untuk mencegah tulang keropos, pilih olahraga yang bersifat pembebanan, terutama yang menghasilkan tekanan kuat pada tulang. Biasanya, tulang akan bereaksi terhadap beban yang diterima, sehingga akan terjadi penambahan kepadatan atau densitas tulang. Olahraga pembebanan juga tidak butuh banyak biaya, karena bisa kita lakukan di mana saja, misalnya joging, bersepeda, dan berenang.

b.    Makan makanan yang bergizi
Asupan makanan harus yang bergizi dan berserat tinggi., seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan susu berkalsium tinggi. Gizi takseimbang akan membuat tubuh terserang penyakit, yang bisa berpengaruh pada tulang. Akibatnya, hormon yang merangsang pembentukan tulang dan metabolisme tubuh akan terganggu, sehingga tulang pun akan makin keropos.

c.       Mengkonsumsi makanan berkalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D membantu menjaga tulang kuat. Tulang kuat dapat membuat kita tetap tegak pada kaki kita, dan mencegah jatuh yang dapat merusak sendi. Produk susu dan makanan hijau, sayuran seperti brokolidan kale merupakan sumber kalsium yang baik.

d.   Aktivitas yang seimbang
Beraktivitas dengan berlebihan, mengakibatkan tulang rawan di ujung sendi dapat mengurai, menyebabkan penyempitan ruang sendi dan tulang untuk berfungsi bersama. Pertumbuhan tulang yang menyakitkan, dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, kekakuan, dan mungkin osteoarthritis, jenis arthritis yang paling umum. Jenis lain arthritisa dalah rheumatoid arthritis, penyakit autoimun yang ditandai oleh peradangan ekstrim.

e.    Memperkuat otot sekitar sendi
Otot-otot kuat di sekitar sendi berarti mengurangi beban sendi tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki otot paha yang lemah meningkatkan risiko radang sendi lutut. Bahkan peningkatan kecil di kekuatan otot dapat mengurangi risiko itu. Hindari pergerakan yang cepat dan berulang pada sendi yang terdampak.

f.       Melakukan tes tulang secara rutin
     Untuk mengetahui apakah tulang bagus atau keropos, bisa dilakukan dengan alat pengukur kepadatan tulang yang disebut central devices.Pemerikasaan ini dianjurkan untuk usia tertentu (50 tahun ke atas) sesuai kebutuhan. Bisa 6 bulan atau setahun sekali. Harus diwaspadai tulang yang cepat keropos, misalnya tulang belakang, dan tulang yang panjang (kaki dan tangan), karena fungsinya yang banyak melakukan gerakan dan menopang berat badan.

No comments:

Post a Comment