Saturday, 11 October 2014

sistem respirasi

ARTIKEL SISTEM RESPIRASI

logo smada.gif
                                          Nama               : Suzena Ardi
                                         Kelas                : XI IPA 3
                                         No.Absen         : 26


SMA NEGERI 2 WONOSARI


A.    PENYAKIT PADA SISTEM RESPIRASI
Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa  nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.

 Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut.

 Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

 Emfisema

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. 

 Bronkitis

Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu,pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru.

 Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

 Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.

 Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). 

 Pneumonia

Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan olehDiplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. 

 Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.

 Renitis

Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.

 Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.

 Kanker Paru-Paru

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

 SARS

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.

 Rinitis

Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.

 Laringitis

Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

 Legionnaries

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

 Tonsilitis

Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

 Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).

 Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas kerja otot.
A.    TEKNOLOGI
    Teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan :
·         Intubasi endotrakea dan trakeostomi: Kedua cara ini dilakukan untuk menjaga agar trakea tetap terbuka. Intubasi endotrakea sering di lakukan terhadap pasien yang baru saja operasi.
·         Radiasi menggunakan sinar X: Penyinaran bagian dalam (rontgen) sering di lakukan untuk mendiagnosis penyakit alat pernapasan, misalnya kanker paru-paru.
·         Trakeotomi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgflAB8Q8GKQQL0XnxFLeDiOF0VTc-XBobrPVwO77vf88q44-EL-QJWFEF6HLGoCl0M-rodP0NFhkH5H7wC9ZDogicqBmF0hbHmsd7JVS2SoATXXi87e98fKgnZuP9oMljYMoqdpxIlVaMn/s1600/Teknologo-Trakeotomi-Pernapasan.jpg

Trakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
  
·         Pulmotor

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggRnMlqwXB3z14VXCcz17bgqOMb_jlKIFR3WvJhy50gX-IVFj_EBo5cGECr6oZxkUesES-uUH48OtfNrUgJ2Lsn_ORlQ4V5kEQVBYAMTFR9kTRaIKof4uNqjqA7GbYYZPVBWM0UpdVzW8o/s1600/Pulmotor-alat-bantu-pernapasan-201x300.jpg



Pulmotor :  alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.

·         Spirometer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGS4u_KFI-fxiBskVtz_6XD99Btfm9CY6JrKJ5dxgZ5_VcZSebzKPLYHjD6TG1DPGRvZPe8bvV69xwGok8hnI_0rrrc23ZGgZeDKpZ9-qUSMh7cB90K0rnxmrRFtIurFk_PQq7Q1Skv7NQ/s1600/Spirometer-teknologi-pernafasan-257x300.jpeg

Spirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
  
·         Oxygen catheter

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM0JqRZBuz8tarKLt31dSPSwS-A_tRWgZE5IiPvrqGmEd7evmLKuGXolPaAWhiJOGCtOj8sFm4N-BQvzXvtoFb_I7fOHHLj88UKc-5GWh1Qs_KJiow3nzPeaKwLIAJ0pmY_93uLJDdpZEt/s1600/Oxygen-catheter-300x300.jpeg

Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.

B.     GAYA HIDUP SEHAT

 Olahraga secara teratur
Kita dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja sistem pernafasan dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

Hindari Rokok, Alkohol, dan Kafein
Dengan menghindarkan diri untuk merokok, mengkonsumsi alkohol dan kafein  kita sudah menjalankan gaya hidup sehat dan terhindar dari bahaya nikotin yang jelas merusak sistem pernafasan dan jantung manusia.

Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat mengganggu sistem pernafasan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.

Hindari Debu dan Polusi
Bagi anda yang sering beraktivitas di jalan raya seperti tukang ojek, polisi, supir angkot, kurir, dan lain sebagainya sebaiknya menggunakan pelindung masker. Hindari debu yang masuk kehidung karena dapat mengganggu sistem pernafasan.

Makan Secukupnya
Hindari makan terlalu banyak, jika kita terlalu kenyang, ruang untuk udara dalam lambung makin sempit. Lambung berisi tiga hal yaitu makanan, minuman dan udara. Jika makanan atau minuman terlalu banyak, udara akan terdesak. Pernafasan kita akan terganggu meski kita tidak menyadarinya. Udara yang terdesak tidak mampu mengalir dengan baik ke setiap sel atau darah.
Pemeriksaan rutin
Kebanyakan penyakit kardiovaskular menyerang dengan tiba-tiba tanpa gejala apapun. Sebelum semuanya terlambat, akan lebih baik jika Anda rutin melakukan check up atau pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui risiko tersembunyi dari penyakit kardiovaskular.
Yoga
Latihan pernapasan melalui yoga adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit kardiovaskular. Selain mampu melancarkan asupan oksigen melalui latihan pernapasan, yoga juga menurunkan stres dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Aktif bergerak
Seperti yang sudah disebutkan, gaya hidup yang tidak aktif menjadi salah satu penyebab dari penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, cara mencegahnya adalah dengan lebih aktif bergerak. Misalnya membiasakan diri untuk jalan kaki lebih sering setiap hari.
Berhenti merokok
Rokok bukan cuma buruk bagi paru-paru, tetapi juga jantung dan peredaran darah. Jadi jika Anda punya kebiasaan merokok, hentikan mulai sekarang demi mencegah penyakit kardiovaskular.
Masa kehamilan
Penelitian pernah menyebutkan kalau wanita yang selama hamil yang pernah menderita pre-eclampsia atau pembengkakan anggota badan berisiko dua kali lipat terkena penyakit kardiovaskular. Sehingga saat masa kehamilan tiba, ibu hamil harus lebih ekstra dalam menjaga kesehatannya.
Memahami gejala
Dengan memahami gejala, penyakit kardiovaskular bisa ditangani dengan lebih cepat. Contoh dari gejala penyakit jantung adalah nyeri di daerah dada sampai ke lengan kiri dan pundak. Selain itu, nyeri di bagian punggung, leher, sampai rahang juga terkadang menjadi gejala dari penyakit kardiovaskular pada wanita.
Berjemur
Vitamin D adalah nutrisi yang penting bagi jantung. Jadi pastikan Anda memperoleh vitamin D dari sinar matahari dengan cara berjemur. Beberapa makanan juga bisa dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.

C.     DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment