Nama : Suzena Ardi
Kelas : XI IPA 3
No.Absen : 26
SMA NEGERI 2 WONOSARI
A.
Penyakit Pada
Sistem Pencernaan
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang
terkait dengan sistem pencernaan kita. Langsung saja kita simak yang pertama:
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh
adanya lubang pada gigi. Gigi berlubang juga disebut karies. Bagaimana perasaan
Anda ketika sakit gigi? Tentu saja tidak enak makan dan melakukan apapun. Sakit
gigi kerap disepelekan, tetapi sebenarnya juga perlu diwaspadai. Mengapa
demikian? Karena sakit gigi dapat mengganggu atau mempengaruhi organ tubuh
lainnya, seperti jantung, mata, dan ginjal.
Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah
makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan
menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi
sehingga gigi keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang
pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan
mudah copot.
Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak
merembet ke gigi lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik ditambal
supaya pertumbuhan tetap teratur.
2. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis
pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita
memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam
klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
3. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang
oleh sariawan adalah mulut (bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena
sariawan, bibir dan lidah Anda seperti terluka dan terasa perih khususnya saat
makan. Biasanya orang yang terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga
kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah “panas dalam” atau luka pada rongga
mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena kekurangan
vitamin C atau daya tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan.
Apabila tanda-tanda akan terserang sariawan muncul sebaiknya meminum larutan
penyegar atau pencegah panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan sebaiknya
banyak memakan makanan yang mengandung vitamin C atau menambah asupan vitamin C
dalam bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya vitamin C.
4. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi
akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air
atau makanan.
5. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si
penderita mengalami buang air besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare
yaitu peradangan usus oleh penyakit lain seperti kolera dan disentri.
Seringkali diare juga disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan
tertentu, atau kurang gizi.
Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh
anak-anak kecil karena kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami
pula oleh anak-anak yang gemar jajan sembarangan.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan
banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita dapat
mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare biasanya
cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika tidak segera
diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak balita.
Penyakit diare yang disebabkan oleh kuman dapat
menular. Penularan terjadi melalui feses (kotoran) dari penderita diare yang
buang air besar di sembarang tempat. Tinja yang dibuang sembarangan akan
mengotori lingkungan, khususnya sumber daya air seperti mata air, sungai, dan
lain-lain. Air yang terkotori oleh kuman itu kemudian dipakai oleh orang yang
sehat. Akhirnya orang yang memakai air tersebut tertular oleh penyakit.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian
obat yang menghentikan diare. Misalnya, norit atau karbotablet, yang bahan
utamanya karbon. Diare yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan
antibiotika. Jika penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi asupan
makanan yang bergizi beberapa waktu.
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang,
pederita diberi garam oralit. Jika tidak ada, penggantinya ialah larutan garam
dan gula. Anda dapat membuat sendiri larutan oralit. Caranya yaitu dengan
melarutkan dua sendok teh gula dan kira-kira seperempat sendok teh garam dalam
segelas air teh. Larutan ini diberikan beberapa kali kepada penderita.
6. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan
sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases
mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan
air pada sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini
terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga
karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum,
stres, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan
sayur-sayuran berserat, minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari,
makan makanan berserat, dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
7. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang
terserang disentri terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang.
Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah
dan berlendir.
Ada dua tipe disentri yaitu disentri baksiler dan
disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh keluarga Amoeba.
Simptom penyakit disentri baksiler meliputi
serangan ringan sampai serangan mendadak yang berat dan fatal. Penderita
disentri yang meninggak biasanya akibat dari dehidrasi dan keracunan oleh
toksin bakteri. Toksin adalah zat racun. Gejala awal disentri adalah demam dan
mencret. Bahkan buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan berak juga dapat
dialami penderita penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena
seringnya buang air bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus
besar menghasilkan berak berdarah. Infeksi bakteri disentri yang paling parah
disebabkan oleh Shigella shigae. Bakteri ini banyak ditemukan di
negeri tropis dan subtropis. Pengobatannya dengan obat antibiotika misalnya
tetrasiklin. Kadang-kadang juga transfusi darah.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh
protozoa Entamoeba histolytica. Bentuk disentri ini jauh lebih berbahaya
daripada disentri baksiler. Ini karena organisme penyebabnya dapat berbentuk
kista (bersembunyi) dan motil (aktif bergerak). Bentuk yang motil menyebabkan
disentri akut dengan gejala seperti disentri baksiler. Adapun yang kista
menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan berupa diare, sakit perut,
atau kejang lambung. Pengobatannya dilakukan dengan emetin, diodokuin, dan
lain-lain.
Penyebaran atau penularannya seperti penyakit
diare, yaitu melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan
orang sehat memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung
kuman penyakit ini.
8. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi
karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai
cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
9. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau
luka pada lambung. Alat pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau
usus dua belas jari. Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai
dua jam setelah makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari
penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah
kurang nafsu makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter
pylori atau pemakaian sejenis obat antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
antibiotika jika penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau
amoksilin. Yang ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung
dapat diatasi dengan obat sakit maag.
10. Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya
sakit pada perut sebelah kanan bawah. Radang terjadi jika lubang antara usus
buntu dan usus besar menaik tersumbat lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir
atau benda keras seperti biji terung atau cabe. Karena tersumbat atau tertutup,
bakteri dalam usus buntu membuat dinding usus buntu terinfeksi. Untuk
menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus buntu.
11. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah,
dan bahkan kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang
sangat padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar
modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada
malam hari, sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu
makan. Gelaja pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air
atau makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada
pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali juga
diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah, terjadi
diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal seperti
tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang
disebut Salmonella typhi. Bakteri ini ditularkan terutama melalui
air atau makanan yang tercemar. Korban demam tifoid membuang bakteri dalam
feses dan urinenya. Orang sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa menularkan
penyakit ini melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang
hinggap pada feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang
sudah terkontaminasi kemudian kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
antibiotik. Obat ini akan menghambat pertumbuhan Salmonella dan
mempercepat pemulihan kondisi tubuh.
Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi
umum dan kebersihan perorangan. Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara
bagi orang yang hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini.
Anak-anak juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga
dewasa.
12.
Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan
pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
13. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang
perlu Anda ketahui yaitu cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
13.1. Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris
lumbriciadea. Telur cacing ini masuk melalui makanan dan minuman yang
tercemar atau tidak bersih.
Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan
kembung. Penderita mungkin juga mengalami gejala ikutan seperti tenggorokan dan
hidung gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan kesemutan di tangan dan kaki.
Mata sering mengedip dan timbul selaput pada putih mata. Anak-anak menjadi
sering rewel dan menangis.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
cacing yang tepat melalui resep dokter. Resep tradisional, rebung atau biji
petai cina dapat menyembuhkan penyakit cacing gelang.
13.2. Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing
tambang. Telur cacing tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya kaki dan
tangan. Telur cacing ini hidup di daerah lembab dan hangat.
Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret,
dan kembung. Seringkali diiringi dengan tidak enak badan dan gatal di kaki atau
tangan. Pengobatannya dengan obat cacing yang sesuai.
13.3. Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem
pencernaan ialah melalui makanan dan minuman mentah dan tidak bersih. Anak-anak
yang mempunyai kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang
becek-lembap berpeluang terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi suka
berada di air atau tanah yang tidak bersih.
Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal
pada liang dubur atau liang hidung. Jika parah, mata anak yang menderita cacing
kremi tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat
cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai cina
sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
14. Radang Dinding
Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus
yang melapisi lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur
darah, dan sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau
obat-obatan, racun atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan
penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri pasien diberi antibiotika.
15. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh
beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam
tipus dan paratipus.
16. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem
pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan
oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir
lambung akan rusak.
17. Malnutrisi (kurang
gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh
terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh
sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai
contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah
dan pada umumnya menyerang anak-anak
B.
Teknologi
·
Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi
makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu
hal.
·
Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk
memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.
·
.Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk
memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.
·
Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang
digunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah
lambung.
·
Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk
memeriksa bagian duodenum ( usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).
·
Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk
memeriksa bagian colon ( usus besar ).
·
Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan
rectum atau
mengeluarkan gas-gas dari usus.
mengeluarkan gas-gas dari usus.
·
Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa
rongga saluran antara anus dan rektum ( anorektal ).
·
Protoscope, adalah endoskop khusus untuk
memeriksa bagian anus / dubur
C.
Gaya Hidup Sehat
·
Hindari
karbohidrat dan gula olahan
Karbohidrat dan gula olahan memiliki rasa yang enak tapi sangat buruk bagi pencernaan. Produk makanan ini menyebabkan pertumbuhan bakteri meningkat dan membahayakan usus. Gula juga dikenal bisa menambah berat badan dan menyebabkan diabetes.
Karbohidrat dan gula olahan memiliki rasa yang enak tapi sangat buruk bagi pencernaan. Produk makanan ini menyebabkan pertumbuhan bakteri meningkat dan membahayakan usus. Gula juga dikenal bisa menambah berat badan dan menyebabkan diabetes.
·
Pilih
makanan yang bebas gluten.
Gluten dalam produk makanan gandum, memang baik karena memberikan elastisitas makanan. Namun, gluten bisa sangat merugikan bagi orang yang menderita penyakit crohn (penyakit pada usus besar). Tukarlah gluten dengan beras merah untuk keperluan diet atau kesehatan usus.
Gluten dalam produk makanan gandum, memang baik karena memberikan elastisitas makanan. Namun, gluten bisa sangat merugikan bagi orang yang menderita penyakit crohn (penyakit pada usus besar). Tukarlah gluten dengan beras merah untuk keperluan diet atau kesehatan usus.
·
Perbanyak
makan probiotik
Makanan probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh. Bakteri baik dalam tubuh ini bisa membantu mengobati diare, kembung, serta kolesterol tinggi. Beberapa makanan mengandung probiotik seperti yogurt, acar, asinan kubis, keju, dan lainnya. Menambah makanan yang mengandung probiotik untuk diet juga dapat meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh.
Makanan probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh. Bakteri baik dalam tubuh ini bisa membantu mengobati diare, kembung, serta kolesterol tinggi. Beberapa makanan mengandung probiotik seperti yogurt, acar, asinan kubis, keju, dan lainnya. Menambah makanan yang mengandung probiotik untuk diet juga dapat meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh.
·
Jangan
makan berlebihan
Dengan membatasi porsi makan, perut akan terasa lebih lega dan tidak akan sakit. Makan berlebihan akan menyebabkan sakit maag atau meningkatnya asam refluks.
Dengan membatasi porsi makan, perut akan terasa lebih lega dan tidak akan sakit. Makan berlebihan akan menyebabkan sakit maag atau meningkatnya asam refluks.
·
Batasi
asupan kafein
Kopi merupakan hal yang penting saat pagi atau sore hari bagi beberapa orang. Namun, jika asupan kopi berlebih, akan mengganggu pencernaan dan kerongkongan. Jika terasa sangat sulit mengurangi kebiasaan ini, cobalah minum kopi ditemani makanan ringan. Jangan minum kopi dalam keadaan perut kosong.
Kopi merupakan hal yang penting saat pagi atau sore hari bagi beberapa orang. Namun, jika asupan kopi berlebih, akan mengganggu pencernaan dan kerongkongan. Jika terasa sangat sulit mengurangi kebiasaan ini, cobalah minum kopi ditemani makanan ringan. Jangan minum kopi dalam keadaan perut kosong.
·
Olahraga
Secara Teratur
Olahraga, sebagai bagian dari gaya hidup sehat,
karena dapat membantu mencegah masalah pencernaan. Sebuah penelitian ilmiah
yang dipublikasikan di jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology,
seperti yang dikutip situsaskmen menemukan, aktivitas fisik bisa
mengurangi banyak gangguan pencernaan. Dalam studi ini, para peneliti menemukan
hubungan antara obesitas, kurang olahraga, rasa sakit di perut, diare, dan
gejala-gejala gangguan usus.
·
Memperbanyak
Minum Air
Air berfungsi sebagai pelarut senyawa-senyawa
liannya, membasahi makanan dalam saluran pencernaan, membantu memecah mineral,
vitamin dan nutrisi sehingga mempermudah proses penyerapan, dan menjaga
kecukupan air agar terhindar dari masalah konstipasi.
·
Mengonsumsi
Serat Setiap Hari
Serat tidak hanya berfungsi mencegah gangguan
pencernaan tetapi juga penting bagi kesehatan tubuh secara umum. Kita
dianjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak 10-15 gram sehari. Kita dapat
menambah asupan serat dengan menambah konsumsi sayur, buah, sereal whole
grain, serta kacang-kacangan yang kaya akan serat.
·
Jangan
Lupa Mengunyah
Mengunyah merupakan salah satu bagian
terpenting dalam proses pencernaan, tapi seringkali dilupakan. Mengunyah tidak
hanya membantu memecah makanan, tetapi juga memberi sinyal pada kelenjar
saliva, lambung, dan usus halus untuk mulai melepaskan enzim-enzim pencernaan.
·
Makan
Secukupnya
Tubuh hanya mempunyai sejumlah enzim pencernaan
yang mungkin saja tidak cukup untuk mencerna tambahan makanan. Selain itu,
porsi makan besar berarti lambung harus memproduksi lebih banyak asam untuk
membantu mencerna makanan. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan mengalami
gangguan pencernaan. Oleh karena, itu sebaiknya kita makan dengan secukupnya
saja.
·
Menghindari
Stres
Stres juga dapat berpengaruh buruk terhadap
sistem pencernaan. Tubuh akan merespon stres dengan cara mengurangi aliran
darah ke perut dan menurunkan produksi enzim-enzim pencernaan, serta
memperlambat proses pencernaan. Akibatnya, anda akan merasa perut kembung dan
juga memicu konstipasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://supeksa.wordpress.com/2010/10/25/teknologi-yang-berhubungan-dengan-kelainan-atau-gangguan-pada-sistem-pencernaan-makanan/
Rachmawati,
Faidah . Nurul Urifah. Ari Wijayati. 2009, Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA.
Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional
Suaha
,Bakhtiar. 2011,Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta :Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment