Thursday, 4 December 2014

Makalah : Penciptaan Alam Semesta Menurut Islam




BAB II
PEMBAHASAN



A.   Proses penciptaan alam semesta
Pada malam yang cerah, jika kita memandang ke langit kita akan dapat melihat bintang yang amat banyak. Sesunguhnya masih bermilyar-milyar bintang yang tak tampak yang tidak dapat kamu amati.
Jika kita tidur kemudian memandang langit, dari situ kita akan menyadari betapa kecilnya kita dan betapa besar dan luasnya alam semesta. Syed Naquibb al-Attas menyatakan bahawa pandangan semesta Islam merangkumi dunia dan akhirat iaitu dunia merupakan persediaan untuk akhirat.
Alam semesta digambarkan pada Al-Qur’an surat Al-anaam ayat 101
ßìƒÏt/ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 
Artinya: Dia Pencipta langit dan bumi.
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang  didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.


uä!$uK¡¡9$#ur $yg»oYøt^t/ 7&÷ƒr'Î/ $¯RÎ)ur tbqãèÅqßJs9  
Artinya: dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (QS. Az-dzariaat:41)
Kata langit dalam ayat ini sangat banyak digunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan makna alam semsta, berarti alam semesta ini mengalami perluasan atau mengembang. Inilah kesimpulan ilmu pengetahuan masa kini.
óOs9urr& ttƒ tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. ¨br& ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur $tFtR%Ÿ2 $Z)ø?u $yJßg»oYø)tFxÿsù (
$oYù=yèy_ur z`ÏB Ïä!$yJø9$# ¨@ä. >äóÓx« @cÓyr ( Ÿxsùr& tbqãZÏB÷sム 
Artinya: dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS.Al-anbiyaa : 30)
Dalam ayat tersebut langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat ratq. Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materimateri yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
Ketika kita perhatikan ada hal menarik dalam ayat-ayat diatas yaitu, kesesuaian antara ayat diatas dengan kejadian ilmiah.
Di dalam Al-QUR’AN di jelaskan bahwa matahari dan bulan bergerak dalam orbit tertentu
uqèdur Ï%©!$# t,n=y{ Ÿ@ø©9$# u$pk¨]9$#ur }§ôJ¤±9$#ur tyJs)ø9$#ur ( @@ä. Îû ;7n=sù tbqßst7ó¡o 
 Artinya: dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS.Al-anbiyaa :33)
Disebutkan pula bahwa matahari tidak diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu
ߧôJ¤±9$#ur ̍øgrB 9hs)tGó¡ßJÏ9 $yg©9 4 y7Ï9ºsŒ ㍃Ïø)s? ̓Íyèø9$# ÉOŠÎ=yèø9$#
Artinya: dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (QS.Yaasiin:38)
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam system gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Ilmu pengetahuan modern, ilmu astronomi baik yang berupa penelitian maupun teori dengan jelas menyebutkan bahwa pada suatu saat alam semesta ini masih berupa gumpalan asap. Para ilmuan sekarang dapat melihat pembentukan bintang baru dari gumpalan asap. Bintang-bintang yang kita lihat dimalam hari, sebagaiman alam ini duluya adalah berasal dari materi asap. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-fushilat : 11
§NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$uK¡¡9$# }Édur ×b%s{ߊ t
Artinya: kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap…



B.     Teori penciptaan alam semesta
1.      Teori  ledakan besar (big bang)
Big bang merupakan penunjuk nyata bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan. Dengan kata lain alam semesta diciptakan oleh Allah SWT. Karena alasan ini banyak astronom yang keberatan dengan teori ini, mereka menolak Big bang dan mempertahankan gagasan alam tak terhingga.
Asumsi: Ada masa yang sangat besar dengan berat jenis yang sangat besar. Reaksi inti massa tersebut menyebabkan ledakan hebat. Massa inti bergerak mengembang menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta juta tahun. Massa yang bergerak membentuk kelompok-kelompok yang dinamakan galaksi. Galaksi-galaksi ini terus bergerak menjauhi pusat ledakan hingga saat ini masih berlangsung.
2.      Teori alam yang berosilasi (oscillation theory)
Weinberg menggambarkan bahwa alam semesta berkembang kempis, meledak dan berekspansi untuk kemudian kembali lagi mengecil berulang-ulang tanpa awal dan tanpa akhir. Teori ini jelas mencoba mengingkari Sang Kreator Agung sebagai pencipta  alam semesta yang memulai/menciptakan alam dari tiada menjadi ada.
3.      Teori alam dalam keadaan tetap (steady state universe theory)
Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.
Asumsi: adanya siklus alam semesta, siklus berlangsung sekitar waktu 30 milyar tahun. Pada pengembangannya terbentuk galaksi. Galaksi terjadi karena adanya reaksi inti hydrogen. Reaksi tersebut membentuk unsure-unsur lain yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan panas yang sangat tinggi












BAB III
KESIMPULAN


a.      Kesimpulan
Alam semesta ini sangat besar, sehingga kita sulit mengetahui seberapa besar dan luasnya. Alam semesta terdiri dari miliaran galaksi dan benda-benda langit yang tidak terhitung banyaknya, ini adalah kebesaran Allah SWT. Hanya sekitar 10% benda langit dari hasil penelitian di ruang angkasa yang bisa dikenali, sedangkan sisanya belum bisa dikenali.
Ada beberapa pendapat tentang penciptaan alam semesta. Alam semesta diciptakan melalui ledakan yang amat besar seperti dalam teori big bang, di dalam Al-Qur’an sendiri disebutkan bahwa penciptaan alam berasal dari gumpalan asap. Dalam ilmu astronom dan Al-Qur’an terdapat fakta yang menarik bahwa bumi dan benda langit lainnya bergerak pada orbitnya. Dan matahari pun bergerak dalam garis edarnya (QS. Al-Anbiyaa: 33 & Yaasiin : 38)
Ada 3 teori yang menjelaskan penciptaan alam semesta
1.      Teori ledakan besar (big bang theory)
2.      Teori alam berosilasi (oscillation theory)
3.      Teori alam dalam keadaan tetap (steady state universe theory)

b.      Saran-saran
Dengan disusunnya makalah ini, saya berharap pembaca dapat  memahami proses penciptaan alam baik dari segi ilmu pengetahuan dan teknlogi maupun dari ayat-ayat Al-Qur’an.

# Semoga Bermanfaat



No comments:

Post a Comment